Kalau dilihat dari sudut pandang lain, memakai template untuk surat lamaran kerja kelihatannya sangat keren. Namun terkadang hal ini justru bisa membuat seseorang terlihat seperti tukang copas ketimbang dilihat dari sisi profesionalitasnya. Dan buruknya lagi, internet punya sejuta tips dan contoh yang bisa dicopas begitu saja. Nah, untuk menghindari kesalahan sepele tapi berakibat fatal ini, baiknya perhatikan beberapa tips singkat berikut ini: Jangan Mengulang-ulang Resume! Banyak orang menulis surat lamaran kerja dengan hal yang sama dan cenderung standard. Padahal bagian ini menjadi hal terpenting karena menampilkan sisi personality pelamar dan menjelaskan secara singkat gambaran dirinya. Intinya, bagian pertama ini adalah etalase yang menentukan apakah pihak HRD akan lanjut ke detail berikutnya sebelum memutuskan panggilan screening atau interview. Misalkan melamar ke perusahaan berbasis teknologi, sudah pasti bagian pertama baiknya mengupas hal-hal terkait hal ini. Menurut kontributor Forbes, Seth Porges menuliskan pentingnya menampilkan antusiasme, personality dan ketertarikan dalam sebuah surat lamaran. Melamar ke peruahaan teknologi bisa juga diawali dengan soal hukum Moore soal transformasi teknologi, dan bagaimana harusnya hal seperti ini bisa membuat seorang pelamar ingin terlibat di bidang tersebut. Atau misal melamar ke perusahaan fashion, menuliskan perjalanan fashion sejak era 80'an dengan sedikit sudut pandang tentu akan menjadi hal menarik kalau di bahas di surat lamaran pekerjaan. Jangan Bertele-Tele Bagian pertama surat lamaran kerja harusnya tidak boleh bertele-tele. Seorang pelamar memang harusnya menceritakan ketertarikannya pada sebuah bidang, tapi bukan berarti harus curhat. Makanya, disarankan hanya menampilkan kenapa seorang pelamar punya kenginan kuat untuk melamar di bidang itu. Jelaskan sedikit juga tentang background pendidikan dan kenapa bidang ini cocok juga dengan jurusan pelamar. Kalau Tidak Tahu Siapa Yang Dituju, Tidak Usah Ditulis Kadang ketika melihat surat lowongan kerja, pelamar tidak tahu kepada siapa surat ini dituju. Apa lagi bila ini bidang usaha kecil yang masih belum memiliki struktur lengkap seperti HRD. Nah, biasanya kita akan menuliskan tujuan surat pada 'Bapak/ibu Pimpinan' atau 'HRD' dsb. Seth Porges justru berpendapat hal yang berbeda. Menurutnya, ketika tidak tahu kepada siapa surat di tuju, langsung saja menuju body surat. Pakai Format PDF Tidak semua kantor memakai aplikasi office dengan format .docx atau .pages. Untuk mengatasi hal ini, baiknya mengirim file surat dengan format PDF. Ini juga untuk menghindarkan surat pelamar mengalami perubahan format saat dibuka dengan aplikasi lain. Jangan Pernah Pakai Frase Ini! Hindari kalimat, "Nama saya adalah_______, ingin melamar posisi di perusahaan bapak/ibu dengan posisi ____________." Kalimat ini sangat mainstream dan sangat terdengar standard. Bahkan perusahaan memandang jenis surat lamaran seperti ini tidak profesional dan pelamarnya cenderung terlihat tidak punya pengalaman. Kalimat Penutup Harus Menendang! Membuat kalimat penutup dalam sebuah surat lamaran tentunya tidak bisa sepele. Harus hati-hati. Yang paling disarankan adalah menuliskan pengalaman kerja dan sudut pandang umum yang bisa membantu pelamar di masa depan saat diterima di perusahaan impian. Jadi, hindari kalimat "Demikian surat lamaran ini saya buat______". Perusahaan sekarang mencari orang yang kreatif, dan mereka bisa melihatnya hanya dari resume yang dikirimkan oleh pelamar. Nah, itu tadi beberapa tips menulis surat lamaran kerja. FYI, rata-rata HRD hanya membutuhkan waktu sekitar 15 detik saja untuk memilih kandidiat yang bisa lolos ke tahap berikutnya. Jadi bila terlalu panjang dan bertele-tele, dipastikan CV akan terlempar ke tong sampah.
0 Comments
Setelah membuat lamaran, hal selanjutnya adalah mendesain CV agar menarik dan langsung eye-catching di mata HRD. Ingat, sainganmu ada banyak. Kalau perusahaan besar bisa kisaran ribuan dan HRD tidak punya waktu untuk membaca semua CV satu-satu. Makanya yang paling penting adalah bagaimana supaya CV bisa memuat seluruh informasi pelamar tanpa harus membuat banyak halaman. Kuncinya jangan sampai HRD merasa males baca CV, apa lagi kalau ditaruh di tempat sampah langsung karena mereka hanya membaca bagian depan. Biasanya job seeker pemula akan menulis biodata lengkap di CV dan menuliskan skill dan informasi pendidikan di belakang sehingga tidak bisa memberikan informasi yang pas. Sayang kan? Makanya, sebelum kirim sana-sini, apa lagi sampai print banyak, sebaiknya dicoba dulu kiat-kiat membuat CV berstandard internasional berikut. Dua Lembar Cukup Sebenarnya ini pendapatnya subjektif, tergantung siapa yang melamar. Tapi banyak yang bilang kalau CV yang ideal adalah 2 lembar saja untuk memuat skill dan pengalaman. Kecuali kalau memang benar-benar orang yang senior dan sangat berpengalaman di bidangnya. Membuat CV sampai 3 lembar rasanya cukup. Tapi kalau CV luar negeri bahkan ada yang cuma 1 lembar saja. Jadi informasi benar-benar dibuat padet, rapi dan informatif. Bagian Atas Selalu Informasi Kontak Jangan nama dan tanggal lahir ya di bagian depan. Yang paling bagus untuk membuat CV lebih berkualitas adalah dengan menaruh informasi kontak di bagian atas sendiri. Logikanya biar HRD gampang menghubungi. Second Section Paling Penting Lagi-lagi! HRD hanya akan membaca CV selama sekitar 5-7 detik saja. Second section ini harus diisi data paling penting mulai dari tanggal lahir, status pernikahan hingga jenis kelamin dengan cara profesional. Ini adalah etalase terpenting dimana lembaran ini merangkum semua informasi yang dimiliki. Rangkum semua keahlian, termasuk soft skill dan hard skill namun masih padat dan tidak lebay. Mengulas Key Skills di Third Section Jadi meskipun pihak HRD ini hanya perlu waktu sekitar 5-7 detik saja, tapi mereka masih akan melihat sisi lain apakah summary yang dibuat layak untuk proses berikutnya. Makanya mereka akan melihat ke third section dimana etalase tadi harus dipoles lagi dengan 'key skill'. 'Key Skill' ini memuat nilai utama yang paling menjual dari seorang pelamar, apakah sesuai atau tidak. Cantumkan Achievement Penting sekali memasukkan pencapaian luar biasa. Misalnya menampilkan prestasi akademik yang paling keren semasa studi. Bisa juga pengalaman organisasi atau magang di dunia kerja. Intinya yang menunjang skill yang dibutuhkan perusahaan. Ini bisa jadi nilai plus untuk para job seeker. Ketika seseorang punya prestasi, perusahaan akan memandang seorang pelamar memiliki jiwa kompetisi yang tinggi. Experience Untuk yang baru lulus kuliah, kalau ada pengalaman internship wajib banget dilampirkan. Nah, kalau yang kelas profesional baiknya cantumkan pengalaman mulai dari yang paling baru, dimulai dari jabatan, periode, nama perusahaannya kemudian tanggung jawab yang diemban. Buatlah deskripsi tentang profesionalitas saat bekerja di sana. Riwayat Pendidikan Tulis nama universitas, periode belajar hingga lulus, IPK lalu penghargaan (kalau ada). Menurut penulis sendiri, sah-sah saja kalau mau nulis judul skripsi asalkan menunjang dengan posisi yang dilamar. Nah khusus untuk yang SMK dan SMA tidak perlu takut. Tambah saja soft-skill dan hard-skill. Gelar memang OK, tapi skill bakal 'pay the bills'. Tutup Dengan Frase Ini ‘REFERENCES – Available on request’ frase ini adalah pamungkas dari CV. Perusahaan yang dilamar akan menghubungi pihak-pihak yang dicantumkan di dalam CV (bukan ortu atau keluarga ya). Setidaknya dosen pembimbing, untuk mengetahui secara pasti kinerja pelamar. Kadang mereka akan hubungi tempat bekerja sebelumnya. Jadi mulai sekarang baik-baiklah kerja dimana pun. Semoga lancar! Sebelum Anda mulai bekerja, tentunya ada tahapan pencarian kerja terlebih dahulu yang kemudian diikuti oleh beberapa tahapan seleksi termasuk tahapan interview. Khusus untuk tahapan ini, ternyata banyak orang yang masih merasa takut. Bahkan ada yang sampai stres. Akibatnya, mereka gagal di tahapan interview. Nah, untuk menghindarinya, Anda perlu tahu beberapa tips jitu menghadapi interview seperti yang akan Anda temukan di bawah ini. Persiapkan Semuanya dengan Baik Salah besar jika Anda berpikir interview kerja bisa dilalui hanya dengan modal berani saja. Ya, memang Anda mungkin bisa melaluinya, tapi bagaimana dengan hasilnya? Anda membutuhkan persiapan agar semuanya bisa berjalan lancar dan diharapkan nantinya akan memberikan hasil yang baik untuk Anda. Nah, persiapan apa saja yang harus Anda lakukan? Yang pertama tentu saja menyiapkan persyaratan apa saja yang dibutuhkan saat akan melakukan interview. Bawalah CV atau dokumen-dokumen lainnya yang sekiranya dibutuhkan. Selain itu, persiapkan juga diri Anda untuk menghadapi interview. Begadang karena judi bola di malam sebelum interview adalah tindakan yang sangat bodoh. Cobalah untuk mencari tahu tentang perusahaan di mana Anda akan melakukan interview. Jadi paling tidak Anda sudah sedikit mengenal perusahaan tersebut. Mencari tahu tentang kemungkinan berbagai pertanyaan yang akan ditanyakan saat interview juga menjadi persiapan yang baik untuk Anda lakukan. Percaya Dirilah Jangan lupa untuk percaya diri. Anda harus yakin pada kemampuan diri Anda sendiri. Dan Anda juga harus tahu bahwa kualitas diri Anda akan tercermin dengan lebih baik ketika Anda sudah memiliki rasa percaya diri. Dengan sikap ini, Anda akan bisa menunjukkan siapa diri Anda yang sebenarnya dan bisa jadi, Anda akan membuat interview berjalan lancar dan orang yang memberikan interview pada Anda bisa terkesan. Lalu, bagaimana Anda bisa merasa percaya diri? Ada banyak tips yang bisa dilakukan. Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saat interview, seperti yang sudah disebutkan di atas, bisa menjadi salah satu cara untuk memicu rasa percaya diri Anda. Jika semuanya sudah siap, tentunya Anda akan merasa lebih tenang, bukan? Berpakaian yang Pantas Ya, pastikan Anda mengenakan pakaian yang pantas. Penampilan Anda merupakan salah satu hal yang akan dinilai saat interview. Coba Anda posisikan diri Anda sebagai orang yang akan memberikan interview. Ketika ada seorang pelamar yang masuk ke ruangan interview dan saat Anda melihat ternyata gaya berpakaiannya kurang pantas, tentu saja Anda akan langsung merasa enggan untuk melakukan wawancara, bukan? Jangan sampai hal tersebut terjadi pada Anda. Pakaian yang pantas saat interview tidak berarti harus memakai pakaian yang baru. Pakai saja baju yang sopan yang sekiranya bisa dipakai untuk bekerja. Dan pastikan Anda menyeterikanya agar terlihat rapi. Jangan lupa rapikan rambut dan pastikan Anda tidak memiliki bau mulut. Bertingkah Laku yang Baik Saat interview, cobalah untuk menunjukkan tingkah laku yang baik. Jangan melakukan interview sambil celelekan. Tunjukkan keseriusan Anda. Tapi jangan sampai terlihat terlalu kaku. Cobalah untuk sedikit santai tapi tetap serius. Kemudian, pastikan Anda berbicara dengan jelas dan akurat. Tidak perlu menggunakan suara yang keras agar didengar. Secukupnya saja. Artikulasi pengucapan juga sebaiknya dilakukan sebagus mungkin. Bicara dengan tempo yang tidak terlalu cepat namun tidak terlalu lambat. Dan gunakan gaya bicara yang sopan agar Anda terkesan profesional. Berdo’a Dan yang terakhir, jangan lupa untuk berdo’a. Ingatlah bahwa kita, sebagai manusia, hanya selalu bisa berencana. Tapi tetap saja Tuhan yang menentukan hasil akhirnya. Oleh karena itu, mintalah kepada Yang Kuasa untuk diberi kelancaran dan bisa diterima bekerja. Dengan berdo’a, Anda juga akan merasa lebih tenang dan kalem. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |